Friday, May 1, 2015

Bengras

Alhamdulillah baru saja berasa mendapatkan hadiah luar biasa dari Allah.. kesempatan untuk bersilaturahmi dengan seorang dulur, motivator yg sangat inspiring :)

Membahas mengenai cita-cita... sejauh apa mau memegang dan mewujudkan cita2 tersebut... dan mengenai kecintaan kepada Allah.. kalau cinta kepada Allah, maka Allah pasti akan mengujinya. Semakin besar rasa cinta tersebut maka semakin kuat ujiannya. Seperti Rasulullah Muhammad yang kehilangan istrinya Khadijah dan pendukung setianya yaitu pamannya Abu Thalib yang sayangnya tidak beriman sampai akhir hayatnya.. Entah mengapa mendengar ini, meski sudah tahu.. rasanya mau menangis... jadi Allah itu Maha Pencemburu.. Allah pasti akan menguji cinta kita kepada Allah.. bisa dengan mengambil makhluk fana yang kita cintai... apakah masih mau bergantung kepada Allah? Apakah masih mau nyepeng kana cita2? Apakah benar janji kita hanya menjadikan Allah satu2nya Rabb, Malik, dan Ilah dalam hidup kita? Kalau kita tidak mampu mengambil 'resiko' kehilangan tersebut, maka cek kembali pernyataan cinta kita kepada Allah.. cek kembali apakah kita benar2 pejuang Allah.. yakin bahwa jika pertemuan dan perpisahan itu sudah menjadi qada dan qadar dari Allah.. siap bertemu dan siap berpisah karena Allah.. da pada akhirnya jika ikhlas karena Allah.. in syaa Allah akan dipertemukan kembali di jannahNya... (dalam hati pengen nangis bombay tapi ditahan T____T)

Ma syaa ALLAH... jleb jleb jleb..

Jangan sampai menjadi umat yg digantikan oleh umat yang lebih baik seperti dalam firman Allah:

"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui."

Diingatkan lagi juga mengenai pentingnya berkasih sayang sesama mukmin.. dan bersikap 'berwibawa' di hadapan orang2 kafir (terjemahannya kurang tepat, arti lebih tepatnya lebih ke gagah dan berwibawa). Jadi entong elehan jadi pejuang teh.. utk menguatkan tekad maka lakukanlah istikhoroh dan musyawarah.. jadi istikhoroh teh bukan hanya ketika bingung milih jodoh aja seperti kebanyakan orang pahami.. tapi supaya panceg kana cita2.. senantiasa memilih pilihan yanh benar sesuai petunjuk Allah. Dan jangan sepelekan musyawarah untuk mencapai visi dan misi bersama.. bangun teamwork yg solid, yg dilandasi kasih sayang karena Allah..

Membahas juga mengenai pentingnya mindset yg bisa ditimbulkan dari penggunaan bahasa... mulai gunakan bahasa2 positif yg dapat memotivasi.. memandang teman yg kita ajak bukan sebagai "objek" tapi sebagai subjek atau partner yg bersama2 diajak babarengan beramal sholeh demi mencapai cita2 tertinggi.. menegakkan Dienullah.. menjadi teman curhat.. menjadi soulmate.. menjadi saudara.. menjadi dulur.. saling tolong menolong.. yg memiliki keterikatan batin yg kuat, hasil transfer keyakinan ruhiyah.. sesuai yang dicontohkan Rasulullah.. tidak menjejali dengan materi2 dan konsep semata tapi bisa ikut berempati terhadap kondisi diri atau yg sedang 'on' dalam diri.. subhanalloh..

Masih banyak piobroleun.. tapi ga semua bisa tertulis dan sudah waktunya berpisah.. semoga apa yg sudah didapatkan bukan hanya menjadi konsep tapi menjadi langkah yang mengakar. Betul istilah radikalisme sebenernya positif, tapi sekarang dikonotasikan negatif :(

Ah.. bahagia rasanya jika jiwa ini di-charge lagi.. smoga masih ada kesempatan utk bersilaturahmi lagi ya lur.. in syaa Allah..

Bener euy, bengras ^______^



No comments:

Post a Comment