Sunday, July 24, 2011

Falling Leaves

Sepintas, makhluk itu terlihat begitu biasa. Hijau, meneduhkan, dan sekalipun dilukai, dia tidak akan menangis. Dia begitu menakjubkan. Salah satu ciptaan-Nya yang begitu menakjubkan. Dia senantiasa bertasbih memuji kebesaran 4JJ1. Dia tidak menentang-Nya. Dia bergerak sesuai angin yang berhembus. Begitu tak berdaya menuruti perintah Penciptanya. Dia dihidupkan. Dia tumbuh, berkembang, memberi manfaat bagi manusia. Dia menjadi makhluk yang mempesona dengan segala keunikannya. Jika sudah tiba saatnya, dia akan layu dan gugur ke tanah. Pernahkah kau melihat dedaunan yang berguguran. Sungguh indah bukan? Setelah gugur pun, dia akan mengurai dan membuat tanah menjadi subur, dan tak jarang dimanfaatkan manusia. Bagaimana dengan kita? 

Tahukah kau saudaraku, bahwa sebenarnya manusia telah bersedia untuk memikul amanah dari 4JJ1 seperti firman berikut :

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan Amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul Amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah Amanat itu oleh manusia. 
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”
(Q.S. Al-Ahzab, 33 : 72)
 
Dari ayat ini, 4JJ1 mengingatkan manusia bahwa segi kezaliman manusia dan kebodohan manusia adalah mau menerima tugas, tetapi tidak melaksanakannya. Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang zalim dan bodoh tersebut...
 
Bila dibandingkan dengan daun yang senantiasa tunduk kepada 4JJ1 dan memberi manfaat selama hidupnya, terkadang saya suka merasa malu pada diri sendiri. Betapa tak terhitungnya saya telah melalaikan amanah-amanah 4JJ1 di dunia. Padahal, dunia ini hanya persinggahan sementara. Manusia ibarat musafir yang sedang menempuh perjalanan dan akan berhenti di tempat yang abadi. Manusia seringkali merasa bahwa dirinya masih akan hidup bertahun-tahun lagi, sehingga tidak terpikir bahwa malaikat maut akan menjemputnya sedetik kemudian. Tragis, sungguh sangat tragis bila kita sering berpikir demikian. Dan terus terang, saya juga sering berpikir demikian. Masih ada hari esok…Ya, itulah yang seringkali terbersit di benak saya. Padahal, kita tidak akan pernah tahu kapan ajal menjemput bukan? 

Saudaraku, marilah berhenti mengerjakan hal yang sia-sia…dan mari kita saling mengingatkan dalam kebenaran, karena saudara yang baik adalah saudara yang senantiasa mengingatkan saudaranya manakala dia
berbuat kesalahan. 

Yang benar datangnya dari 4JJ1 dan yang salah datang dari saya pribadi dan saya mohon maaf kepada 4JJ1 atas kekhilafan tersebut.

_shirayuki_
dari tulisan tertanggal 19 Juni 2008

No comments:

Post a Comment